Jumat, 03 November 2017

Pengertian Data Berkelompok

Statistika adalah cabang ilmu matematika terapan yang mempelajari cara-cara
a mengumpulkan dan menyusun data, mengolah dan menganalisa data serta menyajikan data dalam bentuk kurva atau diagram
b. Menarik kesimpulan, menafsirkan parameter dan menguji hipotesa (dugaan) yang didasarkan pada hasil pengolahan data

Statistika menurut fungsinya dibedakan menjadi dua macam, yakni :
1. Statistik Deskriptif, yang menggambarkan dan menganalisis kelompok data yang diberikan, tanpa penarikan kesimpulan mengenai kelompok data yang lebih besar.
2. Statistik Inferensial, yakni penerapan metoda statistik untuk menaksir dan/atau menguji karakteristik populasi yang dihipotesiskan berdasarkan data sampel.

Sebagai contoh, data tentang penjualan mobil merek ‘ABC’ perbulan di suatu show room mobil di Jakarta selama tahun 1999. Dari data tersebut pertama akan dilakukan deskripsi terhadap data spt menghitung rata-rata penjualan, berapa standar deviasinya dan lain-lain. Kemudian baru dilakukan berbagai inferensi terhadap hasil deskripsi spt : perkiraan penjualan mobil tsb bulan Januari tahun berikut, perkiraan rata-rata penjualan mobil tsb di seluruh Indonesia.

Populasi adalah seluruh objek yang akan diteliti. Tetapi jika objek ini terlalu banyak maka dapat digantikan dengan sebagian dari populasi yang dianggap dapat mewakili populasi . Bagian dari populasi ini dinamakan sample atau ruang contoh

Ada tiga syarat pengambilan sample:
a. Pengambilannya acak
b. Objek populasinya banyak
c. Objek populasinya beraneka ragam

Hasil dari suatu penelitian dinyatakan dalam bentuk data. Jadi data adalah catatan keterangan atau informasi yang diambil dari suatu penelitian.

Data berkelompok adalah cara penyajian data yang menggunakan tabel distribusi frekwensi dimana data tersebut dikelompokkan ke dalam interval tertentu. Sebelum menentukan ukuran pemusatan, letak dan penyebaran suatu data berkelompok, terlebih dahulu akan diuraikan penjelasan dari tabel distribusi frekwensi.

Pada tabel dibawah, data sebanyak 20 buah dibagi dalam 6 kelas, dimana kelas 51 – 55 hingga kelas 76 – 80 berturut-turut disebut kelas pertama, kelas kedua dan seterusnya.
Pada tiap-tiap kelas terdapat batas bawah dan batas atas, yakni 51, 56, 61, 66, 71dan 76 dinamakan batas bawah dan 55, 60, 65, 70, 75, dan 80 dinamakan batas atas.

Pada tiap-tiap kelas juga terdapat tepi bawah dan tepi atas, yakni 50,5 ; 55,5 ; 60,5 ; 65,5 ; 70,5 dan 75,5 berturut-turut dinamakan batas bawah kelas ke 1, 2, 3, 4, 5 dan 6 serta 55,5 ; 60,5 ; 65,5 ; 70,5 ; 75,5 dan 80,5 berturut-turut dinamakan batas atas kelas ke 1, 2, 3, 4, 5 dan 6.

Panjang kelas didefinisikan sebagai selisih antara tepi atas dan tepi bawah kelas, sehingga untuk tabel diatas panjang kelasnya 5.

Untuk menentukan panjang kelas, dilakukan proses berikut ini :
1. Tentukan rentang data, yakni selisih data tertinggi dan data terendah

2. Tentukan banyaknya kelas (k)
Menurut aturan Sturges, jika n adalah banyaknya data, maka banyaknya kelas dapat ditentukan dengan rumus :


3. Tentukan panjang kelas (p)
Rumus menentukan panjang kelas (p) adalah:


Tititk tengah kelas adalah setengah dari jumlah batas bawah dan batas atas, sehingga titik tengah kelas pada tabel diatas bertutut-turut adalah 53, 57, 63, 67, 73 dan 77.

Istilah-istilah pada tabel distribusi frekwensi antara lain
1. Distribusi frekwensi kumulatif kurang dari dan kumulatif lebih dari
Untuk data berkelompok, distribusi frekwensi kumulatif kurang dari mengambil patokan pada tepi atas, dan untuk distribusi freekwensi kumulatif lebih dari mengambil patokan pada tepi bawah.

Sebagai contoh :
Pada tabel di atas, frekwensi kumulatif kurang dari 70,5 adalah sebanyak 3 + 4 + 5 + 2 = 14 data.
Sedangkan frekwensi kumulatif lebih dari 60,5 adalah sebanyak 5 + 2 + 2 + 4 = 13 data

2. Frekwensi kumulatif relatif



Sebagai contoh:
Frekwensi relatif untuk data pada interval 61 – 65 adalah:

Frekwensi kumulatif relative untuk data di bawah 65,5 adalah:





0 komentar

Posting Komentar